Indosat Ooredoo Di dukung XL Untuk Pinang Tri


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5212524590887788128#overview/src=dashboard
Isu kolaborasi di industri telekomunikasi masih saja mengemuka. Kabar burung yang paling santer disebut adalah Hutchison 3 Indonesia bakal merapat ke Indosat Ooredoo.

Terkait isu tersebut, XL Axiata yang juga belum lama mengakuisisi Axis justru menyambut baik jika kabar pinangan Indosat ke Tri menjadi kenyataan, meskipun secara bisnis mereka adalah kompetitor.

"Saya gak bisa klarifikasi itu (isu konsolidasi Indosat dan Tri-red.) benar atau tidak, tapi kalau memang ada yang bergabung, kita senang. karena kita tahun lalu juga sudah bergabung dengan mengakuisisi Axis," tutur Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini saat berbicang dengan sejumlah media di Jakarta.

Menurut Dian sendiri, adanya kolaborasi bakal membantu memperbaiki struktur industri telekomunikasi sekaligus mendukung arahan Menkominfo Rudiantara sebagai langkah efisiensi.

"Jadi kalau ada pemain lain yang mau bergabung itu berita yang menggembirakan karena akan memberikan atau meningkatkan kesehatan industri. Juga akan membantu Menkominfo Rudiantara yang selalu menggembar-gemborkan efisiensi industri," pungkasnya.

Tuntasnya refarming 4G di 1.800 MHz memang menjadi momentum bagi Tri untuk bangkit. Pasalnya, dalam setahun terakhir ini, operator yang 65% sahamnya dimiliki Hutchison Whampoa dan sisanya Northstar Pacific itu, cuma bisa duduk manis jadi penonton.

Dibandingkan dengan para operator seluler GSM yang menjadi pesaingnya, cuma mereka yang tak punya spektrum di 900 MHz. Tri cuma punya lisensi untuk mengoperasikan 2G di 1.800 MHz dan 3G di 2,1 GHz. Dibukanya akses 4G di 1.800 MHz jelas jadi momentum untuk unjuk gigi.

Namun sayangnya, operator ini di 1.800 MHz cuma punya spektrum terbatas. Dengan masih adanya pengguna jaringan 2G untuk telepon dan SMS, mau tak mau hanya sebagian saja yang dialokasikan untuk 4G. Jadi, Tri bakal mengalokasikan 5 MHz untuk 4G dan sisa 5 MHz lainnya untuk 2G di 1.800 MHz.

Di antara para operator penyedia layanan seluler 4G, posisi Tri memang paling tidak menguntungkan. Secara total, mereka hanya menempati lebar spektrum 20 MHz dimana kini masing-masing 5 MHz untuk 2G dan 4G di 1.800 MHz, dan 10 MHz untuk 3G di 2,1 GHz.

Sedangkan Indosat Ooredoo saat ini punya 10 MHz di 900 MHz -- jadi 15 MHz dengan bekas spektrum StarOne di 800 MHz, kemudian 20 MHz di 1.800 MHz, lalu 10 MHz di 2,1 GHz. Total, spektrum yang dikuasai oleh operator di bawah induk Ooredoo Group ini punya 45 MHz.

Popular Posts